Membuat flash fiction dapat menghadirkan kepuasan tersendiri dibandingkan membuat cerpen atau novel. Sebab dalam membuat flash fiction kita dituntut untuk menjadi super kreatif. Bagaimana tidak, dengan batasan jumlah kata yang minim, kita harus menghadirkan cerita yang utuh.
Jadi flash fiction atau fiksi kilat bukanlah kepingan kecil sebuah cerita. Melainkan cerita utuh yang harus mengandung tema, tokoh/penokohan, plot (awal – pertengahan – akhir), setting, konflik dan ending. Prasyarat tersebut wajib dipenuhi bagi siapa saja yang ingin membuat flash fiction.
Namun, sebelum memulai menulis flash fiction, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang flash fiction.
Definisi Flash Fiction
Flash fiction adalah cerita fiksi utuh yang ditulis secara singkat, padat dan diselesaikan dengan ending yang mengejutkan. Batasan kata yang dipakai adalah 100-500 kata. Namun rata-rata untuk kompetisi dibatasi 100-300 kata.
Seiring dengan munculnya media sosial twitter, fiksi mini juga semakin berkembang. Banyak para tweeps (pengguna twitter) yang menulis fiksi mini di lini masa mereka. Sehingga muncul istilah tweetfic atau tweetfiction”.
Satu cerita flash fiction bisa ditulis dalam satu atau beberapa paragraf. Setiap paragraf saling berkaitan dan menciptakan sebuah cerita yang menarik. Rata-rata sebuah flash fiction selesai dibaca dalam waktu kurang dari 5 menit.
Baiklah, tahap pengenalan flash fiction sudah cukup jelas, bukan? Sekarang saatnya membuat kerangka dengan melengkapi unsur-unsur pembangun flash fiction.
Unsur Pembangun Flash Fiction
Agar flash fiction dapat bercerita dengan utuh, maka harus memenuhi semua unsur pembangunnya. Unsur pembangun flash fiction sebenarnya sama dengan unsur pembangun novel dan cerpen.
- Tema. Dalam menulis flash fiction harus jelas tema apa yang ingin kita angkat menjadi cerita. Tidak usah terlalu luas, cari tema yang sederhana saja.
- Tokoh/penokohan. Tokoh/penokohan yang dipakai tidak perlu dijelaskan secara detail. Cukup dihadirkan secara singkat bahwa dia siapa, sedang apa atau dalam keadaan apa.
- Plot (awal – pertengahan – akhir). Semua alur dalam flash fiction harus dipenuhi. Tidak ada yang boleh terlewat. Jika terlewat maka akan muncul missing link dalam cerita flash fiction tersebut.
- Setting. Setting juga harus dipenuhi secara lengkap, mulai dari tempat, waktu dan suasana. Sekali lagi, singkat saja, tidak perlu mendetail.
- Konflik. Flash fiction yang dibuat juga wajib menghadirkan konflik yang sedang dialami tokoh dalam cerita. Jika tidak ada, maka tulisan tersebut tidak bisa disebut flash fiction.
- Ending. Ciptakan ending yang memikat. Buat pembaca tercengang dengan twisted ending dalam FF-mu. Tetapi perlu diingat, twisted ending-nya harus natural, sesuai dengan tema cerita, jangan dipaksakan.
Nah, dengan begitu pasti sudah ada gambaran secara jelas bagaimana cara membuat flash fiction langkah demi langkah. Namun sebelum mulai menulis, ada beberapa saran dalam membuat flash fiction.
Tips Membuat Flash Fiction yang Menarik
1. Awali Cerita dengan Konflik
- Flash fiction akan menarik jika sedari awal sudah dibuka dengan konflik. Konflik akan memicu pertanyaan dalam benak pembaca. Itu artinya, sudah pasti pembaca akan membaca karyamu sampai habis.
2. Gunakan Dialog yang Efektif
- Dialog yang efektif adalah dialog yang pendek, padat, dan sifatnya mengarahkan alur cerita. Jangan membuat dialog yang justru mengaburkan cerita karena terlalu panjang dan bertele-tele.
3. Gunakan Diksi yang Tepat
- Diksi dalam karya sastra ibarat pedang bermata dua. Bisa membuat karya menjadi menarik atau sebaliknya. Jadi pastikan memilih diksi yang tepat dan penempatan dalam cerita yang benar.
4. Ending yang Jelas atau Menggantung
- Pertanyaan seperti ini sering membuat bingung. Namun yang jelas, pastikan dulu endingnya seperti apa. Kalau sudah baru pertimbangkan ingin memilih ending yang jelas atau menggantung. Kebanyakan dari pembuat FF memilih ending yang jelas.
5. Lakukan Perbaikan Setelah Jadi
- Ketika sudah selesai, jangan langsung disodorkan pada pembaca. Pastikan dulu sudah siap atau belum. Koreksi kalau ada kesalahan, baik ejaan, penulisan, maupun keefektifan kalimatnya. Setelah sudah dirasa cukup, maka karyamu bisa disodorkan pada pembaca.
Jadi kira-kira begitulah cara membuat flash fiction bagi pemula langkah demi langkah. Sekarang kamu bisa langsung mempraktekkannya dan mempostingnya di blog atau media sosialmu.
Cari tahu apa tanggapan pembaca terhadap karyamu. Cermati setiap masukan yang diberikan sebagai koreksi. Teruslah berlatih membuat flash fiction, seiring dengan berjalannya waktu kamu akan semakin mahir membuat flash fiction.
saya ahmad dari nagreg, saya mau tanya kalau awalan ceritanya konflik pertarungan bagus gak? ,dan kalau di tengah crita nya nyeritain kisah masa lalu tokoh menurut anda bagaimana?
Boleh saja, itu salah satu opsi yang biasa diambil untuk beberapa genre novel khususnya novel sains fiksi, fantasi, dan supernatural.
Saya Rizky dari Semarang, mau tanya kak
Missing Link itu maksudnya apa yah?
Singkat kata, missing link bisa diartikan kehilangan alur. Contoh tokoh A diceritakan sebagai sosok ceria aktif bersemangat, tiba-tiba pada pertengahan jalan, ia meninggal tanpa kejelasan. Setelah itu tiba-tiba perannya digantikan atau dialihkan pusat ceritanya ke tokoh B. Itu missing link.
Hai kak, nama saya nisa.
Mau tanya dong. Kalo buku Yg judulnya “Nanti kita cerita tentang hari ini” karya Marchella FP. itu Bukunya termasuk Flash fiction juga?
Bukan. Itu masuk non fiksi.
selamat malam,saya Terman dari Kalbar.
mau tanya kalau dalam ceritanya kita hanya terlalu sering menggunakan kata Aku apakah bisa ? Terimakasih.
Kalau memang sudut pandangnya orang pertama memang seharusnya memang banyak pakai kata “aku”, dan itu tidak masalah.
Kak, bukankah eding fiksi mini itu pasti twisted ending?
Lantas, apa yang Kakak maksud dengan “Ending yang menggantung atau jelas”?
Bisa dicontohkan kah ending yang jelas itu bagaimana, dan ending yang menggantung itu bagaimana? Supaya saya tahu bedanya. Terimakasih.
Tentu saja. Ending yang twist atau tak terduga adalah daya tarik dari fiksi mini. Oleh karena itu banyak penulis yang mencoba menaikkan level twist nya menjadi lebih menarik. Caranya dengan membuat ending yang menggantung. Ending yang menggantung memancing pembaca untuk menerka sekaligus memikirkan ending menurut perspektif masing-masing pembaca. Jadi singkat kata, pembaca diberi kebebasan untuk menyimpulkan seperti apa cerita itu seharusnya diakhiri.
1. Contoh fiksi mini dengan ending yang jelas.
End of the World, by Bobby Warner
On our last night, we knew the world would end. There had been signs of what was to come. There had been tremblings, and dark movements, and fear thoughts of rapidly approaching doom. We had long felt the tide changes, the weather (especially within us) changing; what might have been groaning in the earth, or our inner selves. “How can it be?” she asked. “God, I don’t know!” I said. We went to sleep that night, in separate beds. Soon after, in Court, we heard the words of dissolution, and our world of forty years together came to an end.
Endingnya jelas, yang dimaksud dunia berakhir/kiamat disini adalah perceraian. Kehidupan rumahtangga yang dibangun 40 tahun berakhir dengan perceraian.
2. Contoh fiksi mini dengan ending yang menggantung.
Changes, by Rod Drake
As I rode my bike to middle school, I passed a house where an old man with a quilt over his legs sat in a worn rocker on the faded porch. He never moved; I thought at first he was a wax dummy or something. Then I began to smile at him as I pedaled past. After a week or so, I began waving at him. On the third day, he raised his hand in a feeble wave back at me. The next day, he was gone. Only his rocker and the quilt remained on the porch.
Endingnya tidak jelas, seorang kakek yang dilihatnya tidak ada lagi. Jadi apakah kakek itu pindah, meninggal atau yang dilihat itu adalah hantu berwujud kakek-kakek?
Mantap ilmunya, Kak. Sukses selalu.
Terimakasih. Semoga bisa membantu. Semangat, semoga kamu bisa segera menerbitkan naskahmu. 😁